selamat berkunjung di supplier ikan hidup, Pesan dan buktikan!!! tunggu apalagi? apa yang anda mau kami ada !!!! kepuasan anda merupakan tujuan kami

Artikel sufi


INSTRUKSI SUFI
Intisari pengajaran sufi untuk pengembangan spiritual.
Pengantar
Suatu hari rabi’ah menegur Saleh, seorang guru yang selalu mengajari murid-muridnya supaya mereka terus berusaha mendekatkan diri kehadirat Tuhan. “teruslah kalian mengetuk,” ujar Saleh. “lama kelamaan, Insya Alloh, Dia akan membuka pintunya.”
“Saleh,” ujar rabi’ah, “mengapa kau selalu menggunakan kata akan? Pernakah Tuhan menutup pintunya?”
Wawasan spiritual semacam itu memang lazim di kalangan para sufi seperti rabi'ah. Bagi mereka, pintu Tuhan senantiasa terbuka untuk segenap hambaNya. Mereka selalu menekankan, dengan berbagai cara dan ungkapan, bahwa Tuhan tak perlu dicari oleh manusia, sebab Dia senantiasa hadir. Dalam ungkapan Bayazid bistami, justru Tuhanlah yang mencari manusia dan manusialah yang sering menghindariNya.
Para Sufi memang kerap mencenangkan kita dengan ungkapan-ungkapan yang tak lazim dalam konteks hubungan manusia dan Tuhan. Nada ungkapan mereka kadang terdengar terlalu “berani” atau bahkan “gegabah”, sehingga mereka serimg disalah mengertikan oleh orang-orang yang terbiasa memegang ajaran agama secara formal-tekstual. Padahal, sesungguhnya yang mereka lakukan adalah mencoba menggali inti pengertian di lapisnya yang terdalam.
MENCINTAI TUHAN.
“siapa saja bisa mempelajari bentuk lahir sholat dan ibadah. Sufisme berusaha membangun hati yang bisa sholat.” Para sufi adalah mereka yang lebih menyukai Tuhan daripada segalanya, sehingga Tuhan lebih menyukai mereka daripada segalanya.
Dhu-L-Nun
Apapun yang ada dibenakmu  - lupakan; apapun yang ada di tanganmu – berikan; apapun yang menjadi suratanmu – hadapi.
Abu Sa’id
Yang kami ceritakan tak akan pernah ditemukan dengan mncari, meski hanya pencarilah yang menemukannya.
Bayazid bistami
Mereka yang menapaki jalan ini tak lagi mendambakan istana megah dan taman yang indah. Didalam hati mereka tiada apapun selain perih merindu cinta akan Tuhan.
Junaid
Sufi adalah orang yang pikirannya selalu selangkah dengan kakinya. Ia hadir seutuhnya; jiwanya berada, dan jiwanya ada di tempat jiwanya berada, dan kakinya di tempat jiwanya berada.
Hujwiri
Perjalanan dari dunia ini kedunia berikutnya (menyudahi hal-hal duniawi demi hal-hal spiritual) mudah belaka bagi orang yang beriman. Perjalanan dari cipta’an menuju pencipta, sukar. Perjalanan dari diri menuju Tuhan, sangat sukar. Dan agar menetap dalam tuhan, lebih sukar lagi.
Junaid
“Aku” dan “kau” hanyalah kisi-kisi,
Pada ceruk sebuah lampu
Lewat mana cahaya tunggal memancar.
“Aku” dan “kau” adalah tabir
Antara langit dan bumi;
Angkatlah tabir in, maka kau akan lihat
Tak ada madzhab dan sekte-sekte.
Shabistari
Orang suci sejati berbaur di tengah masyarakat, makan dan tidur bersama mereka, berjual beli di pasar, berkeluarga dan turut dalam pergaulan sosial, dan tak melalaikan Alloh walau sekejap.
Abu Sa’id
Kau takkan menjadi sufi hingga engkau menyarupai bumi (orang saleh maupun pendosa berjalan diatasnya); dan hingga engkau menjadi seperti awan (yang menaungi semua); dan hingga engkau bagaikan hujan (menyiram semuanya, entah ia mencintai mereka atau tidak).
Bayazid bistami
Jika kata-kata lahir dari hati maka ia akan masuk kehati, tapi jika berasal dari lidah, ia akan berhenti ditelinga.
Al-Suhrahwadi
Pertolongan Tuhan dating tak terduga, tapi hanya untuk hati yang waspada. Jangan gantungkan harapanmu pada manusia, sebab kau akan terluka.
Gantungkanlah harapanmu pada Tuhan maka kau akan diselamatkan.
Ansari